Sabtu, 27 September 2008

Faktor Stress

1. TAKUT KEHILANGAN STATUS

Dalam masyarakat pemuja status, cara terbaik untuk menyebabkan stress adalah mengancam kedudukan yang telah berhasil dicapai oleh seseorang. Caranya dalam kebanyakan organisasi sindir saja orang itu. Katakan bahwa sasaran kita bukan yang rendahan dan ia sendiri belum memenuhi target. Anda tempatkan seseorang dengan cara sebenarnya tidak tepat atau tidak lazim di kantor.

Anda abaikan pekerjaan sekretaris, minta orang lain mengerjakan pekerjaannya dan bagaikan tugas yang mudah dikerjakan oleh bocah 12 tahun. Selanjutnya anda permasalahkan biaya perjalanan Pegawai. Hindari kesempatan ia menemui bos atau lebih baik batalkan janji pada menit – menit terakhir.

Masih ada lagi, ambil alih jabatannya dan berikan tugas itu kepada orang yang kedudukannya lebih rendah. Pesan – pesan dapat diputar balikkan atau malah tidak disampaikan kepada yang bersangkutan.


2. KHAWATIR AKAN KRISIS KEUANGAN

Kebanyakan kita hatinya terpisah dua tiga langkah dari kemelaratan. Jadi, apa saja yang menyerempet jarak kritis ini tentu akan menyebabkan stress. Desas – desus kadang terdengar sama baiknya dengan fakta dan sangat mudah disebarkan. Banyaknya sekali desas –desus di sekitar kita. Artinya, kapan kita perlu, tinggal pilih saja. Kalau seseorang bekerja pada pemerintah maka berspekulasi menyangkut anggaran yang akan datang jelas bisa menyebabkan kegelisahan.


3. TAKUT TIDAK DISUKAI

Sebuah kajian baru- baru ini mengungkapkan bahwa kebanyakan pria dewasa hidup untuk bekerja dan dicintai. Maka, kata sumber ini, itulah dua unsur penting dalam hidupnya. Tentu saja hal ini merupakan surprise bagi para bos dan istri.

Memang, tak bisa dimungkiri lagi, umumnya semua orang ingin disukai. Ada banyak cara untuk menunjukkan bahwa seseorang kalah popular di kanto. Misalnya, ia tidak termasuk dal kelompok pertemuan makan siang. Atau ia menjadi orang terakhir yang mendengar gossip paling baru di kantor.

Memiliki reputasi tak dapat bekerjasama dengan orang lain adalah ciuman bila ada kesempatan promosi. Bila ia, tidak diundang pada pertemuan social di luar kantor juga bisa punya arti tersendiri jika rekan sekerja bersatu menunjukkan reaksi diam terhadap seseorang sering terjadi di kalangan serikat buruh Amerika ini merupakan sumber stress paling potensial.


4. TAKUT SAKIT

Harian New York Times melaporkan hasil studi dari Princeton beberapa tahun lalu. Katanya, rata – rata para eksekutif takut dalam pengambilan keputusan dan mereka khawatir akan penyakit. Tentu saja makin tua usianya membuat seseorang tambah sadar dan akan semakin mengenal berbagai penyakit.

Kalau anda ingin mengusik orang, katakanlah bahwa ia nampak kurang sehat. Tunjukkan perhatian pada kesehatan, perhatian yang tak biasa. Tak akan habis contoh yang dapat anda berikan mengenai tanda – tanda penyakit kanker, cepat menua dan masih banyak lagi. Anda jangan lupa memberi bumbu dengan: “dokter zaman sekarang tak bisa dipercaya, mereka tidak lagi memperhatikan pasien, undang – undang tentang kedokteran kini sangat lemah dan orang yang datang ke rumah sakit untuk operasi kecil malah disana mengalami serangan jantung”.


5. TAKUT KHAWATIR MENJADI TUA

Takut akan kematian penyakit bergandengan erat dengan perasaan khawati menjadi tua.inilah yang mengantar banyak wanita ke ruang operasi pengencangan kulit, payudara dan bahkan perut. Dan pria, kendati takut akan banyak hal, ia enggan membicarakannya secara terbuka.

Di kalangan lelaki, berbicara tentang menopause pria adalah acara wajib. Rata – rata usia kritis itu: 39, 49, dan 59. para bos membicarakan gejala lambun bersama bawahan dan mereka menganjurkan pekerjaaan yang kurang menimbulkan stress.


6. SINDROM PEDANG DAMOCLES

Inilah salah satu cara terampuh untuk menghasilkan stress. Hanya ada yang benar–benar perlu terjadi, kemungkinan saja yang mengada – ngadanya. Memang, Fdgar Allan Poe dan Guy du Maupassant-lah yang sangat lihai menggarap ilusi semacam ini. Namun, dengan sedikit imajinasi, para amatir pun dapat mirip mereka. Ia selalu menciptakan ancaman mengenai “apa yang akan terjadi” seandainya ada peringatan tentang: penilaian tingkah laku, sikap bos ternyata pilih kasih, ada kemungkinan digugat, dan akan diinspeksi. Dolam militer beberapa kata pada laporan kesehatan dapat membuyarkan promosi seseorang seumur hidup.

Seperti dituturkan dalam alice in wonderland kita, ini semua lugu-yang berarti memiliki peluang membuat kesalahan. Sindrom pedang Damocles paling tepat dimainkan oleh orang yang punya sikap menyakinkan.

Enam pendekatan yang dilukiskan ini hanya. Mengoreskan stres di permukaan. Pencipta stress sesungguhnya adalah para pembaru yang mengira setiap hari mempunyai mukjizat sendiri.

Memang ada orang yang karena berbagai alasan-dingin, sombong, congkak, dan dungu-mereka kebal rasa. Namun,apa yang dianjurkan di atas, dapat merupakan bekal awal. Pandai-pandailah anda mengkombinasikannya, hasilnya pasti efektif.


Bagaimanapun juga, kata buku pintar. Lebih baik memberi daripada menerima.

2 komentar:

Pissa Yougesta mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Tjahjo w mengatakan...

Stres memang penyakit yang tidak kelihatan, apakah anda pernah stres atau bahkan lebih dari itu mungkin sempat menjadi gila !